15 Maret 2016.
Hari ini menjadi catatan besar bagi seorang putri kecil berusia 11-12 tahun. Hari ini, ayahnya telah kembali kepada Sang Pemiliknya. Meninggalkan seorang istri dan putri.
Entah bagaimana aku akan memulai cerita ini, dan entah mengapa, rasanya sangat berat sekali untuk menceritakan kisah ini.
"Pembuluh darah Ayah, pecah ya Mbak" dia bertanya padaku sembari mengagetkanku dari balik punggungku. Kala itu, aku sedang mencari informasi di dunia maya tentang bagaimana riwayat dan kasus sebuah penyakit yang sedang diderita ayahnya.
Aku diam. Tidak berani menjelaskan panjang lebar. Aku berbohong. Aku bilang padanya, "Nggak kok... "
Entah, banyak sekali alasan yang membuatku harus berkata seperti itu. Maafkan ya, dek...
Hari ini menjadi catatan besar bagi seorang putri kecil berusia 11-12 tahun. Hari ini, ayahnya telah kembali kepada Sang Pemiliknya. Meninggalkan seorang istri dan putri.
Entah bagaimana aku akan memulai cerita ini, dan entah mengapa, rasanya sangat berat sekali untuk menceritakan kisah ini.
"Pembuluh darah Ayah, pecah ya Mbak" dia bertanya padaku sembari mengagetkanku dari balik punggungku. Kala itu, aku sedang mencari informasi di dunia maya tentang bagaimana riwayat dan kasus sebuah penyakit yang sedang diderita ayahnya.
Aku diam. Tidak berani menjelaskan panjang lebar. Aku berbohong. Aku bilang padanya, "Nggak kok... "
Entah, banyak sekali alasan yang membuatku harus berkata seperti itu. Maafkan ya, dek...
***
Komentar
Posting Komentar