#2


16 Maret 2016.
Seorang putri yang masih membutuhkan dampingan dari ayahnya, kini harus mulai belajar mengenai apa arti "tegar" yang sebenarnya dalam sebuah kehidupan. Di depan liang lahat ayahnya, putri itu berdiri memandangi bagaimana jenazah ayahnya akan dikebumikan. ya. ia melihat ayahnya untuk yang terakhir kalinya. mencermati dengan hati-hati tanpa menitikkan air mata setetespun. Rasanya, aku tidak akan pernah bisa menjadi setegar dia. Dia yang telah lebih kuat dariku. Mengajarkan bagaimana menerima dan menjalani sebuah "ikhlas" yang sesungguhnya.
bagaimana tidak, dia begitu tenang menghadapi semua kejadian ini. Sambil menggandengnya pulang dari pemakaman, aku masih melihat dia tersenyum memaknai ikhlas yang berarti.
Oh Allah, tabahkan gadis kecil ini.

Komentar