Bagaimana apanya ya



Untuk kamu. Subjek yang bukan subjek. Tapi sebuah objek yang aku subjekkan. Sesuatu. Bukan seseorang.
***
Mungkin ini yang disebut cinta itu rumit.
Cinta itu sakit.
Cinta itu butuh diperjuangkan.
Dan cinta itu tak terduga.
Namun kita juga harus tahu, terkadang cinta itu tidak harus memiliki.
Beberapa waktu yang lalu… lama…
Aku telah mulai mengenal semuanya. Tapi entah kenapa cuma kamu yang dari dulu seperti memberikan isyarat agar aku lebih memperhatikanmu. Hingga aku mulai melirikmu. Memperhatikanmu. Menyukai kamu. Karna kamu telah menjadi berbeda untukku.
Beberapa waktu yang lalu juga. Aku mulai memutuskan, agar aku bisa lebih mengenalmu, mempelajarimu, membuatmu selalu dekat dengan hidupku, dan hidup bersama denganku di dalam kehidupanku. Aku menyukaimu.
Tapi.
Disetiap jalan untuk menggapaimu, selalu saja ada resiko dan masalah yang harus aku hadapi dan pelajari.
Kenapa.
Ketika semuanya sudah berjalan indah dan aku mencoba mencintaimu, keadaan menjawab seraya seperti berkata bahwa kamu telah menolakku. Ini benar. Kenyataannya telah berbicara seperti itu.
Apakah ini sebuah pertanda. Iya. Salah satu pertanda kecil yang Allah sentilkan untukku.
Ingat kata orang. Kalau jodoh, nggak kemana. Kalau jodoh, pasti dimudahkan. Apa ini bentuk kecil aku dan kamu tidak jodoh? Nyatanya, tiap aku mencoba lebih mengenalmu secara mendalam, meyakinimu dan mencintaimu dengan hati… hasil yang aku dapatkan tidak sebanding dengan perasaan yang telah aku berikan.
Apa ini yang dibilang…. “Pilihlah sesuatu yang tepat dan terbaik. Terbaik untuk semuanya.”
Apa ini yang dibilang…. “Walaupun kamu suka, tetapi bila pada akhirnya hasilnya tidak baik, apakah itu tandanya hal itu bisa menjadi yang terbaik untukmu?”
Apa ini yang dibilang… “kalau cinta, seharusnya bisa.”
Mungkin aku butuh waktu untuk mempertimbangkan semuanya. Apakah memang benar aku mencintainya. Harusnya, bila aku menyukai dan mencintainya, aku bisa berusaha melakukan yang terbaik dan mendapat jawaban seperti yang aku inginkan.
Ingin rasanya meluapkan dan melupakannya melalui tetes-tetes airmata. Tapi untuk apa. Aku hanya akan kesal dengan diriku sendiri. Dan ini tidak akan membantu. Tidak akan mengembalikan apa yang sudah terjadi.
Tapi..
Ah sudahlah.
Aku juga tidak menyalahkan keadaan. Aku tidak menyalahkan siapapun. Aku tidak menyalahkan faktor-faktor apapun yang terjadi pada diriku ataupun di sekelilingku. Aku tidak menyesalinya. Aku tidak membencinya.
Hanya saja…
Aku harus menyadari.
Bahwa aku telah menanamkan sesuatu yang salah pada diriku sendiri. Harusnya aku bisa konsisten mempertahankan semuanya. Dan aku salah. Aku telah tidak berusaha dengan sebaik mungkin. Karna aku tidak memberikan semua yang terbaik dariku untuk mendapatkanmu.
Atau mungkin..
Ini adalah cobaan diantara aku dan kamu, yang telah Allah selipkan untuk mengujiku?
Kalaupun begitu, aku berdo’a semoga iya. Semoga ini tidak membuatku berpindah hati dan terbawa arus lainnya.

Ya Rabb..
Apakah ini yang dimaksud cinta itu harus diperjuangkan?
Apakah masih ada waktu?
Iya. Untuk memperbaiki dan memperjuangkan semuanya….

Aku tau.
Ini bukan perkara mudah dan sepele. Dan ini perkara yang menyangkut masa depan.

Atau bila memang semuanya sudah tidak bisa diperjuangkan, aku harus rela memahami.. bahwa cinta itu tidak harus memiliki?

Tapi..
Apakah aku akan membiarkan semua perjuanganku habis dan berhenti di titik ini?
Hanya di titik ini?

Entahlah.
Biarkan aku menjawabnya sendiri. Dan cukup menyimpan jawabannya sendiri.

Dan
Terimakasih untuk “waktu” yang telah membuatku mengerti akan bagaimana seharusnya aku mencintainya dan memperjuangkannya. Serta. Aku telah bersyukur semua ini terjadi. Terima kasih Ya Allah. Mungkin hanya dengan seperti ini, aku bisa sadar dan menjadi lebih baik dalam melakukan apa yang akan aku lakukan untuknya..

#talkaboutSubjectnotPerson
 semoga Allah menjodohkanku padamu. Dan menjodohkanmu untukku.


Komentar

  1. kalo kamu yakin dia yang terbaik buat kamu, maka perjuangkanlah mil :) bukannya Allah selalu mengikuti prasangka hambanya :) aku dukung banget !

    BalasHapus
  2. its not talking about man, right :)? thanks dear.... thanks.

    BalasHapus
  3. hehe, kirain. yang penting apapun itu, terus terjaga di jalan Allah selalu, amin :)

    BalasHapus
  4. amiin amiin amiin... trimakasih :)
    tapi temenin ya ;)

    BalasHapus

Posting Komentar