Ketika Rindu itu……..
***
Terkadang rindu
itu sangatlah menyiksa. Apalagi yang dirindukan tak akan pernah tahu bagaimana
kerinduanmu terhadapnya.
Ia tengah pergi,
jauh diluar sana. Di suatu tempat dimana dia tak pernah bisa berada di dekatmu.
Namun, kau selalu
menyimpan dan menjaga rasa itu untuknya. Walaupun kau tahu, ia tak akan pernah
tahu perasaan yang ternyata telah kau pupuk semenjak beberapa tahun silam,
ketika mata polos itu bertemu di satu titik dekat kornea mata. Yang kemudian
keluarlah sinar penghantar sebuah rasa menuju suatu titik di relung hati
kalian.
Dan sekarang kau
merindukannya. Merindukan sinar itu kembali. Penggetar segala struktur dalam
hati yang membuat semua syaraf terhubung ke otakmu untuk memikirkannya. Walaupun kau tahu juga,
bahwa ia tak pernah memikirkanmu. Barang beberapa detik pun.
Rindu itu datang
tak jemu-jemu. Selalu mengajak berlama-lama menetap di benak pikiran.
Memberikan sebuah ingatan temaram tentang dirinya.
***
Ketika…
Ketika rindu itu datang,
Segala waktu terasa begitu lama
berputar.
Semua jam
ikut menepi melambatkan detikan putaran jarumnya dan menertawakan kita.
Menertawakan waktu yang lama untuk kita ingat. Ketika sebuah bayang berkelabat.
Bayang milik dirinya yang telah menjadi tambatan hati kalian.
Ketika rindu itu hadir,
Hati terasa
mendingin. Kaku. Meretak bila rindu
itu tak tersampaikan, dan akan meleleh ketika semuanya tersampikan dengan
begitu indah dan mengena di dalam hatinya.
Ketika rindu itu bertamu,
Banyak hati
yang menolaknya. Namun juga hampir semuanya menerima dengan berbagai macam
cara. Menerima sebagai sebuah kesedihan ataupun keindahan dari salah satu yang
dinamakan “cinta”.
Ketika yang
menganggapnya sebagai kesedihan, ia hanya akan menyimpannya, meneruskannya
sendiri dan berakhir dengan hati yang semakin tergerus dengan perlahan. Selalu
menilai bahwa perasaan yang dirasakannya adalah sebuah kesalahan dan
penyesalan.
Namun bila
ia menganggapnya sebagai seni keindahan “cinta”, ia akan menghargai rindu itu dan membiarkannya melekat
dalam sudut kecil di hati dan menjadikannya sebagai salah satu komponen dalam
membentuk dan memupuk “cinta”. Ia akan selalu mendapatkan dan merasakan rindu untuk seseorang yang dicintainya,
karna ia menerima kerinduan itu untuk menunjukkan betapa hatinya benar-benar
mengharapkan yang dirindukan dapat bersanding di dekatnya selalu menemaninya
menyelami kehidupan bersama.
Ketika rindu itu pergi,
Tak akan
ada sebuah rasa untuk mengutarakan dan mewakili sebagian kata yang terbungkus
menyatu menjadi sebuah potongan rasa didalam hati. Hati akan rapuh, kering,
tanpa ada sesuatu yang dapat membantunya sedikit tumbuh kembali. Ia akan hampa.
Dan tak pernah bisa merasakan betapapun jauhnya jarak tidak dapat menjadi
tembok pemisah dari sebuah rasa yang sudah terbangun.
Dan ketika rindu itu diciptakan,
Akan ada
sebuah rasa untuk menuliskan segala kata bahwa kau benar-benar menunggunya,
mengharapkannya kembali untuk mendekatkan hatinya dengan hatimu didalam lingkup
jarak yang tidak bisa dikatakan jauh. Jauh dari apapun. Kau akan berkata
kepadanya,
“aku merindukanmu, seperti tanah menanti air yang ditaburkan melalui awan
diatas langit”
“aku merindukanmu, seperti bintang setia menanti malam untuk menjadi
alasnya dalam memantulakan sinar indah itu”
“aku merindukanmu, seperti bunga yang akhirnya mekar setelah menunggu
buah itu menjadi sebuah kuncup”
“aku merindukanmu, seperti kicauan burung yang hadir menghiasi terbitnya
fajar dan naiknya mentari”
“aku akan selalu merindukanmu, merindukanmu, dan merindukanmu seperti
kata rindu yang akan selalu datang untuk menghiasi larik bait cinta yang aku
tulis untuk menjaga sebuah rasa dan menanti jiwa serta ragamu untuk membaca
baik yang kutulis ini.”
***
Ketika,
Ketika rindu itu……
datang, hadir, bertamu, pergi, dan diciptakan,……..
ia adalah #indah
indah karena…,
“Semuanya akan menyatu indah menjadi sebuah
“kerinduan” yang menyempurnakan kita dalam memahami arti sebuah penantian hati
terhadap cinta yang sudah dihidupkan.”
***
Dan sekali lagi,
Ketika rindu itu datang, hadir,
bertamu, pergi dan diciptakan, ia adalah #indah
Komentar
Posting Komentar