Kertas dan Pena II


(kertas dan pena II)

“Jika”

Jika…
Jika engkau kembali,
Jika engkau kembali,
dan jika engkau kembali,
Pena ini akan sangat sangat bahagia.

Namun. Jika…
Jika engkau kembali,
Jika engkau kembali,
dan jika engkau kembali dengan pena yg baru lainnya,
Pena ini akan begitu rapuh. Kalut. Sedih. Atau mungkin patah.

Jika…
Jika memang Tuhan memberikan sebuah alur seperti itu, seperti ketika kertasmu bersama pena lain, pena ini akan menyembul memisahkan diri dan menjauhkan diri dari jarak batas saling pandang san saling bergores. Karena pena ini sadar. Ia tidak bisa menggoreskan apapun di atas kertasmu.
dan kau tahu apa yang akan terjadi selanjutnya?
Ya! Tintanya akan semakin hilang, menguap bersama waktu yg sudah dihabiskannya untuk menunggu kertas itu.

Tidak mengapa.
Ini hanya “jika”

Jika. Jika. dan jika.
Sebuah kata untuk memberikan pilihan pertimbangan. Suatu saat. Kapanpun. Waktu itu akan datang. Mengiringi debur gores sang pena. Membayangi pernyataan ''jika'' tentang sang kertas.

Ini sebuah perjalanan waktu dan hidup.
Jika…
Jika cerita ini milik sang pena, dan jika harus berhenti sampai disini, tintanya akan mencoba mengerti. Berbalik mengikuti sang empunya, pena. Dan cukup bersyukur telah mengisi sebuah ruang pena yang telah mampu bertahan untuk menjaga sebuah rasa. Ia tersadar. Terpental dari dunia angan-angan. Ia tak mau menggantungkannya di asa yang tak akan pernah bisa ia gapai. Ia cukup menggantungkan impian, angan dan kerinduannya pada kertas itu di relung keteguhan sebuah rasa yang ia miliki untuk sang kertas. Hanya untuk sang kertas.

dan jika
Jika cerita ini milik sebuah kertas dan pena lama, semuanya akan terangkai. Tintanya tidak akan pernah habis diisi rasa yg terus terkembang. Terkembang dengan sendirinya. Dan kertas akan kembali menyediakan semburat serat seratnya untuk tetap tergores oleh nyanyian hidup sang pena tentang sebuah lagu “kertas dan pena”.

Jika…
Jika hanya ada 2 kemungkinan.
Jika hanya ada 2 pilihan.
Jika hanya ada 2 jawaban.
Ya atau tidak. Ya dan tidak.
Aku mewakili pena itu akan mengubah 1 dari 2 jawaban yang ada.
Sehingga, jika hanya ada 2 jawaban. Maka jawaban itu adalah…
Ya atau ya. Bukan ya atau tidak. Ya dan ya. Bukan ya dan tidak.
Ya aku akan bertahan atau dan Ya mungkin aku harus berhenti.

Semuanya akan datang,
jika....
Jika sebuah waktu masih diberikan kepada pena dan kertas untuk meneruskan ceritanya diatas kertas. Dan semuanya akan kembali lagi,
Jika…
Jika…
Jika…  rasa itu selalu ada untuk memberikan makna sebuah “kepastian”, sehingga tidak ada lagi kata “jika”.

Komentar