Kanggo sliramu ing kana…
Langit Klawu
Dening: Mukhith Ilham
Langit Klawu
Mendhung angendhanu
Kalbuku syahdu
Ngenti tekamu.
Langit klawu
Mega ireng mlaku-mlaku
Atiku tatu-tau
Eling sliramu.
Langit klawu
nDaru kang dak-dulu
cumlorot nyakot dalu
sliramu tetep dak-antu.
Langit klawu
Jagat biru
Aku rindhu sliramu
Arep nggurit endahmu.
(Mekar Sari, No. 18, XXV, 15
Nopember 1981)
Kapethik saka Guritan-Suripan Sadi
Hutomo
***
Mungkin kalian juga bingung kenapa tiba-tiba ada
posting nggak jelas gini ya? Hehe. Oke… kalau kalian cinta basa jawa dan
mengerti.. bisa banget tau isinya tuh Geguritan deh walaupun bacanya sekilas.
Tanggapan pertama adalah, isinya tentang kerinduan
seseorang kepada seseorang di hidupnya. Mungkin itu yang lagi aku rasain malem
ini, Pals. . Jadi malem ini nggak tau kenapa tiba-tiba aku
keinget satu buku yang isinya ada geguritan kayak gini. Dan nggak tau kenapa
juga aku suka berlama-lama menjadi seorang tokoh diisi
geguritan ini.
Rindu. Kangen. Secara sekilas seperti itulah
gambarannya. Walaupun sebenernya aku lagi-lagi u nggak tau buat siapa
geguritan ini aku tujuin. coba kalian resapin dan rasain kalau kalian lagi ada di posisi penulis geguritan itu. Yah. Sama seperti
aku saat sekaranglah. gitu aja tok til.
Udah deng ya just
share aja. Entar kebablas curcol malah nggak enak. Hm.. Mungkin
geguritan ini aku tujuin buat someone yang dulu membuat masa kecilku menjadi lebih
lengkap dan menyenangkan, yang mengirimkanku sebuah senyum kecil untuk aku
kepakkan bersama sayap tawa bahagia, yang menemaniku menggambarkan bintang disaksikan
sinar rembulan, dan sosok yang pernah kukenal melalui sebuah sajak dengan kertas
pudar ditimpa tinta hitam legam yang menjadikannya gulungan menawan berbagai
kisah dengan pita merah dan kotak kayu tua yang klasik. Nice peoples.
Komentar
Posting Komentar