Tengah hari..
Aku berkali kali terbangun dari pejaman mata
Berkali kali aku resah
Tapi tak ada udara yg bersua
Ku pejamkan kembali pelupuk mata
Dan akhirnya aku terbangun lagi
Terbangunkan oleh suara yg aku kenal
Suara ibuku
Aku tau...
Lewat raut mukanya.
Aku tau...
Aku tau sesuatu...
Dan dengan sedikit kata
Bibirnya berusaha mengucap kalimat itu
Yaitu sebuah kalimat lelayu
Kalimat ''innalillahi wa inna illaihi ro ji'un'' ini akhirnya terucap
Dini hari...
Tak lupa membawa bayanganku, ku langkahkan kakiku menuju raganya yg terbujur kaku di ujung sana
Ku kuatkan hati mendatangi rumah itu
Rumah lelayu
Ternyata..
Aku kembali ke rumah itu dalam keadaan yang sama
Keadaan duka (lagi)
Sebelum menapakkan 1 jejak kaki ke dalam rumah itu,
Aku menatap
Sudah banyak pasang mata berkumpul di rumah itu
Oh..........
Segera aku menuju ke ruang dimana raga itu sudah tidur. Tidur abadi.
Ku ambil air wudhu dan ku sholatkan raga itu
Benar benar keluar semua perasaan kalutku
Atas kepergiannya
Kepergian jauhnya.
Kini...
Teriring do'a yg paling mendalam, ku sampaikan salam terakhirku lewat angin yang memanggil, lewat air yang mengantar dan lewat hati yang bertemu.
Semoga
Jiwa pemilik raga itu bisa tenang di alam sana
Semoga
Semua butir kebaikannya diterima di sisi-Nya
Dan Semoga
Semua butir kesalahannya diampuni oleh-Nya
Tuhan....
Jiwa dan raga itu telah kembali kepada-Mu
Seperti mawar yang telah dipetik Sang Pemiliknya
Kapanpun dimanapun Sang Pemiliknya mau
Tuhan....
Semogalah jiwa dan raga itu mendapat tempat terbaik disisi-Mu
Amin
Ku tinggalkan raga itu sembari menunduk dan tersadar akan ajal yg akan ku hadapi
Komentar
Posting Komentar